Sharing Inspiration, Motivation, Lifestyle, and Business

Wednesday, January 31, 2007

Valentine Day and Cupid Business


Based on Weekly "Valentine" Keyword Statistics, recently this keyword become popular. So, can this day/ occasion inpire us in developing business?


1st US Valentines Manufacturers


Esther A. Howland (1828-1904) of Worcester, Massachusetts, became one of the first U.S. manufacturers of valentines. As an impressionable young student at The Mount Holyoke Female Seminary, Class of 1847, and a contemporary of the young poet Emily Dickinson, Esther had been exposed to the annual Valentine festivities, which were later banned by the college for being too frivolous! After graduating at the age of nineteen, she received an elaborate English Valentine from one of her fathers' business associates, and was confident that she was capable of making similar — even better ones. She convinced her father to order lace paper and other supplies from England and New York City and, with characteristic determination, made a dozen samples, which her brother added to his inventory for his next sales trip. Secretly hoping for as much as $200 In orders, they were stunned when her brother returned with more than $5000 in advance sales — more than she could hope to make herself. Recruiting friends and creating her now-famous assembly line, her business was born. Advertising and word-of-mouth, based on a beautiful product and a wide range of prices, led to a $100,000. per year business, and assured this ingenious woman a place in history. Her valentines were known from Maine to California, and today's collectors can often recognize them by their characteristic refinement and detail.

eHarmony and Cupid Business
Cupid Cash: The online dating service eHarmony.com has raised nearly $110 million in venture capital and the Pasadena-based company sold shares of preferred stock to 14 investors. The list of investors included Sequoia Capital and Technology Crossover Ventures. EHarmony said it plans to use the money for working capital and advertising.

Alvin and the Chipmunks - A Chipmunk Valentine (2007)
Animated favorites Alvin, Simon, and Theodore return to the screen in ALVIN AND THE CHIPMUNKS: A CHIPMUNK VALENTINE. After Brittany rejects him, Alvin transforms into a chipmunk Casanova. Now Brittany can't resist him, and they go to the Valentine Ball together. Problems (and hilarity) arise when Alvin discovers that he's only Alvin--not the charming character he had imagined. This release also features three more episodes.

Chocolate Demand and Cupid Business

With Valentine’s Day just around the corner, people swarmed to bakeries and shopping malls last week to get extra special chocolates for their lovers as a token of love, a little indulgence that puts a smile on their sweethearts’ faces. There is an inherent pressure associated with the Valentine’s day that couples have to prepare gifts and plan something romantic for their counterparts.

Sunday, January 14, 2007

ALCHEMIST’S ART OF CHANGE


The Alchemist is a legend from Middle East. He can change the metal to be gold. He is always related to Philosophy Stone and Elixir of Life. But, what does he said about change?

Life is dynamic. There is always change. So, we need to change and change must be started from us. Meaning to say, we should change ourselves first. Many people see this world as scary place, and this perspective make the world becomes scary place for them Many books invite us to make a change, such as Who Move My Cheese and The Alchemist by Paulo Coelho. In Coelho’s novel, The Alchemist said, “If we try to be better than we are now, everything around us will go better.”

“Everyone who interferes other’s Personal Legend will not found their precious treasures.” Sometimes, we are trapped to change other without changing ourselves first. We just see our friends’ weakness without self improvement. Change yourselves first then the others will follow. That’s the principle of leadership.

Read other article related to Education and Parenting in http://littlecandles.blogspot.com

Mewujudkan Legenda Pribadi Bersama Sang Alkemis


Menentukan tujuan merupakan proses yang menentukan dalam perencanaan kehidupan pribadi kita. Proses penetapan tujuan membantu kita menentukan arah perjalanan hidup kita. Dengan mengetahui secara pasti apa yang ingin kita raih, apa yang menjadi legenda pribadi kita, kita kan mengetahui apa yang harus kita fokuskan.

Dalam sebuah novel best seller berjudul “Sang Alkemis” dikisahkan perjalanan seorang pemuda penggembala bernama Santiago dari Andalusia dalam mewujudkan legenda pribadinya yaitu mencari harta karun di dekat piramida di Mesir. Ketika ia sedang tidur di bawah pohon di Andalusia, ia bermimpi tentang perjalannya ke priamida Mesir dan mendapatkan harta karun. Demi mewujudkan impiannya dari Eropa ia menyebrang ke Afrika. Pertemuannya dengan seorang raja, Sang Alkemis, pemimpin caravan dan gadis gurun membuatnya terus maju untuk mewujudkan impiannya. "treasure lies where your heart belongs.” “Di mana hatimu, di situ terletak hartamu.” Kata-kata ini memotivasi dirinya untuk mewujudkan legenda pribadinya yaitu mewujudkan impiannya mencari harta karun di dekat Piramida Mesir. Kisah perjalanan dan kiasan-kiasan dalam novel ini memberikan inspirasi kepada kita dalam perjuangan hidup meraih cita-cita dan impian karena kita semua punya cita-cita, kita semua punya impian, kita semua punya harta karun yang mungkin masih terpendam.

Mengatasi Hambatan
Setiap orang di bumi mempunyai “harta” yang menantinya. Mewujudkan legenda pribadi merupakan kewajiban real manusia. Setiap orang mempunyai impian. Setiap orang mempunyai legenda pribadi. Setiap orang memiliki cita-cita atau nilai yang berharga dalam hati mereka. Impian atau legenda pribadi adalah apa yang selalu ingin kita tunaikan. Tetapi kita sering menghadapi hal-hal yang tampaknya negatif yang membuat kita merasa mustahil untuk mewujudkan legenda pribadi kita. Padahal sebenarnya hal-hal tersebut menunjukan cara kita mewujudkan legenda pribadi. Sayangnya, kita sering memilih untuk tidak mewujudkan legenda pribadi kita. Banyak orang yang menyerah terlalu dini sebelum meraih impian mereka.

Dalam perjalanannya, Santiago menemui banyak hambatan yang sempat membuat dirinya gentar. Perjalanannya ke piramida harus melewati gurun dan dalam novel ini gurun melambangkan cobaan yang harus dilalui dalam meraih cita-cita. Ia sempat tertipu dan kehabisan uang, terjebak dalam perang antar suku di gurun, kudanya disita dan ia pun sempat ditahan oleh orang-orang gurun. bertemu para perompak di Mesir. Santiago mewakili setiap orang yang berjuang meraih cita-cita. Dalam setiap perjuangan meraih mimpi, kita sering menghadapi situasi sulit, seperti terjebak dilingkungan yang negatif ataupun keterbatasan secara finansial. Juga tidak jarang, teman-teman kita menertawakan kita ketika kita mengungkapkan impian kita. Sang Alkemis sendiri berkata, “Bila kau memiliki harta yang sangat bernilai didalam dirimu, dan mencoba memberitahu orang lain tentang hal itu, jarang ada yang percaya.”

Tetapi hambatan dan godaan-godaan itu sebenarnya juga datang dari dirinya sendiri. Ia hampir tergoda untuk mengurungkan niatnya dan kembali ke Andalusia atas anjuran si penjual kristal ketika ia telah berhasil mengumpulkan uang bersama si penjual kristal. Santiago juga hampir tergoda untuk tidak melanjutkan perjuangannya ketika ia merasakan kenyamanan di daerah oase dan bertemu dengan gadis gurun. Oase dan godaan untuk pulang kembali ke Andalusis dalam kisah ini bisa diartikan sebagai zona kenyamanan (comfort zone). Banyak orang memilih untuk tidak meneruskan perjalanan meraih cita-cita dan mewujudkan legenda hidup karena mereka telah terbuai dalam zona kenyamanan.

Bagaimanapun, hambatan dan godaan yang di alami Santiago tidak membuatnya menyerah. Justru dari godaan-godaan dan hambatan itu ia belajar banyak hal yang berharga. Sebelum sebuah mimpi terwujud, Jiwa Buana menguji semua yang telah dipelajari sepanjang perjalanan, bukan karena ia jahat tetapi supaya kita maju sebagai tambahan mewujudkan mimpi-mimpi, menguasai perjalanan-perjalanan yang kita tekuni saat bergerak menuju mimpi itu. Jika di tengah perjalanan, pikiran menggoda kita untuk menyerah, ingatlah akan cita-cita, tujuan dan mimpi yang ingin diraih. Ingatlah alasan mengapa kita melakukan perjalanan itu.

Berani Mengambil Keputusan
Keberanian mengambil keputusan merupakan sifat seorang kepemimpinan. Walaupun kita bukan pemimpin organisasi atau seorang manajer, setidaknya kita semua adalah pemimpin untuk diri kita sendiri. Novel ini memberi kita ilham untuk mengikuti mimpi-mimpi kita sendiri dengan memandang dunia melalui mata kita sendiri bukan orang lain. Dalam meraih cita-cita kita sering dihadapkan pada situasi di mana kita harus berani mengambil keputusan untuk diri kita. Ironisnya, kita sering memilih keputusan yang sebenarnya bukan keputusan kita. Jika kita tidak berani mengambil keputusan maka orang lainlah yang akan mengambil keputusan untuk kita. Keberanian untuk mengambil keputusan memang harus diikiuti dengan keberanian untuk mengambil resiko. Dalam novel ini, Santiago dalam perjalanan mewujudkan legenda pribadinya bertekad untuk mengambil keputusan bagi hidupnya. Ia berani mengambil keputusan untuk menjadi gembala karena ia suka berkelana. Ia berani memutuskan untuk menjual domba-dombanya dan pergi ke Mesir demi mewujudkan cita-citanya walau dengan resiko kegagalan mendapatkan harta karun tidak akan mengembalikan domba-dombanya. Di tengah cerita, ia berani mengambil keputusan untuk meninggalkan oase yang merupakan zona kenyamanan baginya untuk meraih impiannya menuju piramida.

Menjiwai Kerja dan Usaha Kita

Kisah “Sang Alkemis” mengajarkan kita tentang kearifan universal tentang bagaimana kita mendengarkan hati kita, membaca tanda yang bertebaran di sepanjang hidup manusia dan terutama bagaimana mengikuti mimpi-mimpi kita dan meraih tujuan hidup. Dalam novel ini Melchizedek, raja kerajaan Salem, memberikan nasihat kepada Santiago untuk selalu mengikuti dan peka akan tanda-tanda yang ditunjukan oleh Sang Pencipta. “Saat kau menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantumu meraihnya.” Cara belajar yang baik adalah dengan tindakan dan menjalani legenda pribadi. Sang Alkemis mengajarkan kita untuk mendengarkan suara hati kita karena suara itu berasal dari Jiwa Buana.

Santiago sebelum memulai perjalanannya ke Piramida, membuat perencanaan perjalanan menuju ke Piramida. Pertemuannya dengan Melchizedek memberi ia pelajaran untuk lebih menjiwai perjalanan dan usahanya menuju ke Piramida. Itulah yang harus dilakukan setiap orang untuk mewujudkan mimpinya, yaitu menjiwai kerja, usaha dan perjalanan hidup. Dalam mewujudkan legenda pribadi, kita perlu membawa perencanaan-perencanaan yang ada dalam otak kita ke dalam hati kita, sehingga kita selalu menjiwai penerapan dari perencanaan itu atau melibatkan emosi positif dalam usaha kita. Penjiwaan ini merupakan usaha untuk memelihara cita-cita, mendefinisikan alasan kenapa kita harus berhasil. Dalam novel ini, perasaan cinta Santiago dan gadis gurun merupakan tambahan alasan bagi Santiago untuk meraih mimpi. Selama memlihara cita-cita, hati kita akan mampu menunjukan dimana harta itu berada.

Sang Alkemis memberikan nasihat kepada Santiago untuk tidak kalah terhadap rasa takut, karena rasa takut dapat membuatnya kurang menjiwai usaha dan perjalanan yang ia alami. Jangan kalah pada rasa takut karena kekalahan terhadap rasa takut membuat kita tidak mampu mendengarkan hati kita. Bahkan kekalahan terhadap rasa takut membuat kita menyerah dan mematikan impian kita.


Perubahan
Kehidupan memang dinamis. Untuk itu perlu dilakukan perubahan dan perubahan itu harus dimulai dari diri kita. Sang Alkemis memberi pelajaran kepada Santiago untuk melakukan perubahan diri untuk menjadi lebih baik demi mewujudkan impiannya. Kebanyakan orang memandang dunia sebagai tempat yang menakutkan, dan karena mereka begitu, dunia sungguh-sungguh berbalik menjadi tempat menakutkan. Jika kita berusaha menjadi lebih baik dari diri kita sekarang, semua yang ada di sekeliling kita pun jadi lebih baik.

“Setiap orang yang mencampuri Legenda Pribadi hal lain tidak akan pernah menemukan miliknya sendiri.” Kadang kita terjebak untuik melakukan perubahan dengan cara yang tidak tepat. Kita mencoba merubah orang lain tanpa melakukan perubahan terhadap diri kita terlebih dahulu. Kita hanya melihat kelemahan dan kekurangan orang lain tanpa melakukan perbaikan diri.

Mendefinisikan Legenda Pribadi dan Menetapkan Tujuan
Di akhir cerita, Santiago mewujudkan mimpinya sampai di situs piramida di Mesir tetapi ia tidak menemukan harta itu di sana. Di tempat itu ia malah dirampok. Pemimpin perampok menertawakannya ketika Santiago itu menceritakan mimpinya. Pemimpin perampok bercerita bahwa ia pun bermimpi melihat harta karun terpendam di dekat sebuah pohon di Andalusia. Santiago pun kembali ke Andalusia dan ia betapa terkejutnya ia karena menemukan bahwa harta itu benar-benar terpendam di bawah pohon tempat ia biasa menggembala.

Perlu keberanian untuk mewujudkan impian. Akhirnya Santiago menemukan harta itu, tetapi harta yang paling berharga yang ia temukan adalah pengalaman-pengalaman, penemuan jati diri, kebijaksanaan dan nilai-nilai yang ia dapat selama dalam perjalanan ke Piramida Mesir.

Lebih dari itu, pendefinisian legenda pribadi kita dengan cara menentukan tujuan/ sasaran akan secara luar biasa memberikan motivasi serta membangun rasa percaya diri kita. Teknik menentukan tujuan/sasaran memberikan visi jangka panjang dan motivasi. Hal ini mengarahkan diri kita dalam penguasaan pengetahuan, proses belajar, dan membantu kita mengatur waktu dan tenaga sehingga kita dapat melakukan yang terbaik dan memaknai hidup kita.

Tuesday, January 9, 2007

BUGS IN THE BOX


Once day, a professor made an experiment on bugs’ behavior. He put the bugs in the 20 centimeter- high box and closed the top of the box. Bugs were in the box day by day. As the bugs jumped, their head crashed the box roof. The felt sick and then, they jumped not higher than 20 centimeter so their head would not crash the roof. They did it day bay day and it became their habit. One day, the professor open the roof but what did the professor see? The bugs still jumped not higher than 20 centimeter even if there was no roof.

Many times we also did what the bugs did. We tended not to jump higher because we think that our head would hit the roof and feel sick. Sometimes, when we are trying hard to achieve our goal, our friends and beloved ones say to us not to go on because they love us – they are afraid if we got sick when we hit the roof. We thought that we could not jump higher. Perhaps, many people around us tell to us that we cannot achieve the goal we have set Unfortunately, we just believe that we cannot. Many times, we confirm the negative affirmation about us without realizing that we should make positive affirmation and do the change to jump higher.

However, there is no roof. Our minds set the roof, and set the limit. Make decision to jump higher, don’t be trapped like bugs in the box – you can jump higher and become the record breaker. Make decision and just do it.

Wednesday, January 3, 2007

Stop Worrying! Happy New Year 2007


"Worry is like a rocking chair. It gives you something to do but doesn't get you anywhere".



Worries are frequently possesed by many people, business failure worry, loss worry, money worry, loneliness worry, unemployment worry, and so many other worries.

It doesn't mean that worries are illegal. However, we should be able to manage appropriate proportion for this matter. We should be able to differentiate between carefullness and fear because fear does not produce anything.

For many years, we have worried and during those years we were far from our goal and dream.

"What happens is what we think or what we think is what will happen" Our energy follows the mind.

Worries produce passiveness, hoplessness,and confussion-- no action.

In other words, worries 'kill' us, kill our creativity and kill our action. It can make us apathetic and it's dangerous.

We should decide two things for worries : Stop and Forget it! Decide now!

Many people make nothing because of over-worrying. In fact, if we analyse almost all action, there is nothing without risk in this life. Even if we choose not to do anything, it also has risk.

If we feel wory, try to think the best solution to overcome the worry.

It's better than just sitting on 'rocking chair' and rocking the chair without any direction and destination.

Do your very best to overcome worries and fear, and go thru positive thingking.

And, every day ... every time.. and every action will be done comfortably, and when we feel comfortable, many things inspire us to result our "works"!

It's better, isn't it?



It's translated from Anne Ahira's article. Anne Ahira is the founder of Asian Brain IMC. Asian Brain IMC is the first and the best learning center for Internet Marketing in Indonesia. Visit http://www.IndoBrainerArt.com